Sikap Penari Dalam Pementasan

Setelah melaksanakan dua kali pertunjukan online saat pandemi Covid-19, pada akhir tahun 2022 ini, Namarina Dance Academy akan kembali melaksanakan Ballet & Jazz Dance School Production secara offline di atas panggung Teater Jakarta. Pementasan Desember mendatang berjudul “Klara dan Mahkota Gula”, diadaptasi dari cerita ballet The Nutcracker.

Banyak persiapan yang perlu dilakukan, mulai dari pembuatan alur cerita, latihan di kelas, latihan gabungan, pembuatan kostum dan dekor, dan lainnya. Sebagian penari sudah pernah menari di atas panggung, namun ada juga yang akan merasakan pengalaman ini untuk pertama kalinya. Tentunya pementasan ini adalah saat yang penuh kegembiraan, yang mungkin bercampur dengan rasa gugup. Proses latihan dan pertunjukan akan terasa sangat sibuk dan menegangkan.

Tentunya ada peraturan-peraturan yang perlu dipatuhi supaya pertunjukan berjalan lancar dan menyenangkan. Apa yang terjadi di belakang panggung dapat mempengaruhi berlangsungnya pementasan. Oleh karena itu, para penari diharapkan dapat bertanggung jawab dan bersama menjaga sikap demi kenyamanan bersama dan keberhasilan pementasan itu sendiri.

Ingatlah tiga kata kunci ini ketika berada di area pementasan:

Be Ready, Be Conscientious, and Be Kind

atau

BE RESPONSIBLE, BE AWARE, BE KIND

Tahun 2007 Namarina Youth Dance mengadakan pementasan “The Nutcracker: Magical Journey of Dance”, tahun 2022 ini, school production mengadaptasi ceritanya dan dibuat khusus dengan judul “Klara dan Mahkota Gula”. (Foto: dok. Namarina Youth Dance)

BE READY/BE RESPONSIBLE

  • Hadir tepat waktu.
    Jadwal pementasan akan sangat padat dan sibuk karena ada banyak hal yang harus disiapkan, seperti; mengatur kehadiran penari, blocking di atas panggung, mencoba sistem sound dan tata cahaya, memastikan semua penari bisa mencoba menari di atas panggung, dan lain-lain. Panitia sudah menentukan jadwal untuk memastikan semua kegiatan berjalan lancar dan tepat waktu. Dengan hadir tepat waktu, artinya kamu menghargai jalannya pementasan. Datanglah tepat waktu, dengan sudah siap memakai kostum dan memastikan ada cukup waktu untuk pemanasan dan persiapan. Datang terlambat akan menghambat jalannya pertunjukan dan tentunya merugikan dirimu sendiri karena persiapan juga merupakan hal yang penting dalam sebuah pementasan.
Setiap sebelum berlatih di atas panggung, para murid berkumpul untuk melakukan latihan gabungan. Proses ini sangat diperlukan karena pementasan diikuti oleh murid-murid NAMARINA dari berbagai cabang dan latihan gabungan ini bisa menjadi simulasi sebelum semua murid bisa menikmati pengalaman di atas panggung. (Foto: Suprapto)
  • Pastikan kamu mengetahui nama tarian, kelas, jalan cerita, dan urutan tampil,
    sehingga kamu tahu di mana harus menunggu dan bersiap, dan dapat masuk ke panggung tepat waktu.
    • tarianku berada di babak berapa?
    • apa nama tarian sebelum giliranku tampil?
    • di mana aku harus menunggu dan bersiap?
    • di mana aku dapat meletakkan barang-barang supaya mudah ditemukan saat dibutuhkan?
    • dari mana aku akan masuk panggung, dari sisi kanan atau kiri?
  • Bertanggung jawablah atas dirimu sendiri
    Jangan bergantung kepada orang lain. Selalu perhatikan situasi sekitar, sadari apa yang sedang terjadi, sehingga kamu tahu apa yang harus dilakukan. Tentunya dengan saling membantu, dengan sendirinya kita membantu kelancaran pertunjukan. Namun, yang paling penting, tetaplah fokus pada tarianmu dan kamu tidak perlu melakukan apa yang bukan tugasmu. Jika kamu tidak bisa melakukan sesuatu, ada yang ingin kamu sampaikan atau melihat sesuatu yang kurang baik, laporkanlah pada guru atau penanggung jawab kelasmu.
  • Bertanggung jawablah atas kostum, props, dan peralatan milik sendiri.
    Lakukan pemeriksaan mandiri untuk memastikan semuanya telah dipersiapkan dan diatur dengan benar sebelum pertunjukan dimulai. Bahkan sejak dari rumah, selalu periksa kembali bahwa kamu sudah membawa semua barang yang kamu butuhkan saat persiapan atau pementasan.
Mengetahui nama tarian dan kelas sendiri sangat penting karena ada panitia yang baru bertemu kalian untuk pertama kali. Selain itu jangan lupa untuk menjaga kostum, stocking dan sepatu, aksesoris dan props masing-masing, ya, karena apa yang kalian pakai di atas panggung sangat berharga, hanya satu dan sangat unik. (Foto: Suprapto)
  • Tetap berada di area yang telah ditentukan.
    Dalam suatu pementasan sekolah, ada banyak sekali murid yang akan menari. Berada di tempat yang sudah ditentukan akan membuat kamu mudah ditemukan saat dibutuhkan. Kamu bisa terlambat masuk panggung atau tertinggal hal yang penting jika kamu tidak berada di tempat yang seharusnya.
  • Menjaga diri untuk selalu fokus dan tenang, supaya kamu dapat mempersiapkan diri dan tampil dengan baik. Kurangi mengobrol, bercanda, atau bermain gadget. Simpan energimu untuk menari di atas panggung. Hargai juga orang lain yang mungkin membutuhkan ketenangan.
  • Pastikan kamu sudah melakukan pemanasan dengan baik dan benar sesuai jenis tarian yang akan kamu lakukan (apakah aku butuh banyak loncatan, pointe work, flexibility, dan sebagainya). Pemanasan akan membantu kita terhindar dari cedera dan meningkatkan performa tubuh saat menari. Jika jeda waktu menunggu cukup lama, kamu bisa memakai pakaian hangat (jaket, kaos kaki) atau melakukan pemanasan dan peregangan secara berkala. Tentunya lakukan persiapan dirimu di lokasi yang aman dan tidak mengganggu orang/penari lain atau jalannya pementasan.
  • Jika dalam proses latihan dan pementasan ada banyak waktu senggang saat menunggu giliran tampil, kamu dapat mencari aktivitas yang dapat dilakukan dengan tenang, misalnya; membaca buku, menulis, menggambar, atau bermain game ringan (tapi tanpa suara, ya). Namun sebelum itu, pastikan terlebih dahulu semua kelengkapan pentas (kostum, props), sehingga kamu dapat langsung siap pada saat tiba giliranmu untuk tampil.
Sama seperti saat menari, saat di luar panggung pun kita harus tetap aware dengan sekeliling kita. Anggap tempat latihan dan pementasan serta barang-barang yang ada di dalamnya, seperti rumahmu sendiri, kita harus menjaganya baik-baik. (Foto: Hadi Yatma)

BE CONSCIENTIOUS/BE AWARE OF YOUR SURROUNDINGS

  • Hindari menyentuh peralatan dan barang yang bukan milikmu.
    Jangan menyentuh atau memindahkan kostum dan props penari lain. Jika sampai ada barang yang hilang atau rusak, tentunya akan menghambat jalannya pertunjukan dan merugikan orang lain.

    Perhatikan juga bahwa ada banyak peralatan di sekitar panggung (peralatan tata cahaya, kabel, dekor besar, kostum, props, dan lain-lain) yang dapat membahayakan saat tersandung atau terinjak. Hindari berada di dekat peralatan panggung. Jika merasa ada sesuatu yang tidak terletak pada tempatnya, beri tahu panitia atau guru yang bertugas.
  • Saat berada di samping panggung, jangan memainkan atau memegang tirai (wing/curtain), hal ini dapat membahayakan dirimu sendiri dan orang lain. Penonton juga dapat melihat gerakan yang terjadi di atas panggung.
  • Tetaplah diam dan tenang saat di samping panggung.
    Selalu jaga ketenangan supaya semua penari, panitia dan orang di sekitarmu dapat tetap fokus mempersiapkan diri mereka. Dengan bersikap tenang dan fokus, artinya kamu menghargai dirimu sendiri, orang lain, dan jalannya pementasan.
  • Perhatikan garis pandang penonton saat menunggu di samping panggung. Jangan sampai kamu terlihat penonton saat sebelum tiba giliranmu menari. Jika kamu bisa melihat penonton, berarti mereka juga bisa melihat kamu.
Bersabar, jika belum waktunya tampil, sebisa mungkin bersembunyilah di belakang tirai panggung supaya penonton tidak terganggu dan bisa menikmati pertunjukan. (Foto: Aditya Ali)
  • Hindari berada di area sirkulasi yang sibuk.
    Jangan berdiri di jalur penari lain, di area keluar-masuk penari atau dekor panggung. Berilah jalan kepada penari atau panitia yang akan keluar atau masuk panggung.
  • Pintu yang berada dekat panggung harus selalu dalam keadaan tertutup.
    Tunggu waktu yang tepat atau sudah ditentukan untuk membukanya supaya tidak mengganggu tata cahaya dan suasana yang sedang berlangsung di atas panggung.
  • Bicaralah dengan suara sekecil mungkin di area belakang panggung. Suara yang terlalu keras dapat mengganggu fokus penari dan panitia yang bertugas, dan juga dapat terdengar sampai ke area penonton.
  • Hargailah venue pertunjukan dengan selalu menjaga kebersihan (di panggung, ruang tunggu, backstage, area penonton). Buanglah sampah pada tempatnya, tidak meletakkan barang sembarangan, tinggalkan area dengan keadaan bersih dan rapi.
Selain menghafal tarian dan melatih kepercayaan diri, kita juga belajar awareness, selalu waspada akan sekeliling kita, cepat tanggap, bahkan juga “melihat” dalam gelap. (Foto: Suprapto)

BE KIND

  • Saling mendukung dan menyemangati antar penari dan panitia.
    Tentunya kata-kata semangat dan ucapan selamat akan membuat pertunjukan semakin menyenangkan untuk semua yang terlibat dalam pementasan.
  • Hormati cara orang lain mempersiapkan diri. Berikan ruang dan ketenangan kepada sesama penari jika mereka membutuhkannya.
  • Saling membantu jika diperlukan.
    Saling mengingatkan posisi barisan, kapan harus bersiap, kerapian kostum, tentu akan sangat membantu. Tetapi yang paling penting, tetaplah fokus pada tarianmu, jangan sampai kamu tertinggal atau tidak fokus karena mengerjakan hal yang bukan tugasmu.
  • Lakukanlah instruksi dan ikuti arahan yang diberikan panitia/guru. Tidak perlu mengomel atau berdebat. Ajukan pertanyaan dengan sopan jika dibutuhkan.
  • Bersikap positif dan menyenangkan. Jagalah emosi, nada, dan intonasi suara ketika berbicara di belakang panggung agar tidak ada pihak yang merasa terganggu atau tersinggung. Jika melakukan kesalahan, segeralah minta maaf dan kembali fokus pada jalannya persiapan atau pementasan.
  • Selalu bersikap sopan dan menghargai orang lain.
    Dalam suatu pementasan, ada banyak orang yang terlibat. Penari yang lebih muda atau lebih senior, koreografer, guru, kru panggung, panitia tata rias, dekor dan kostum, sampai ke petugas keamanan dan kebersihan. Mereka semua memiliki tugasnya masing-masing dan berkontribusi dalam kesuksesan sebuah pementasan. Hargailah mereka semua. Minta tolonglah dengan sopan jika perlu bantuan, dan ucapkan terima kasih jika kamu telah dibantu.
Pada akhirnya, setiap pementasan akan membuahkan kenangan yang menyenangkan dan tidak terlupakan.
(Foto: dok. Namarina Youth Dance)

Selain berlatih koreografi tarian dan teknik gerak, latih juga bagaimana kita bersikap di kelas. Jika kita telah berlatih untuk peka dan bersikap sopan di dalam kelas, kebiasaan baik ini akan terbawa sampai ke hari pertunjukan. Sikap yang baik ini akan membuat pengalaman pementasan menjadi menyenangkan bagi dirimu sendiri, para penonton, guru, dan semua pihak. Hal ini akan membangun karakter yang baik dan tentunya juga bermanfaat dalam kehidupan/bersosialisasi. Jika kita bersama-sama bisa menjaga sikap yang baik, pementasan pun akan berjalan dengan baik, dan kita akan memiliki pengalaman yang menyenangkan dalam setiap pementasan.

Aurelia Arini & Najla Fasaqintara