Coaching Session of The Two Royals

Membandingkan Cara Melatih Penari Non-profesional & Profesional

Pada World Ballet Day 29 Oktober 2020 yang lalu, banyak ditampilkan bagaimana cara penari berlatih baik dalam company class (kelas penari profesional) maupun melatih sebuah repertoire atau rangkaian koreografi. Namun ada dua acara yang menarik perhatian saya yaitu dari The Royal Ballet dan The Royal Academy of Dance.

The Royal Academy of Dance (RAD) menampilkan cuplikan saat Dame Darcey Bussel, presiden RAD dan mantan penari bintang The Royal Ballet, melatih seorang murid dari salah satu sekolah balet ternama di London, Inggris. Cuplikan ini menawarkan sudut pandang yang berbeda dari suguhan acara World Ballet Day lainnya. Mayoritas dari penari-penari yang terlibat pada acara tersebut adalah mereka yang sudah menjadi penari profesional dan sudah bekerja di sebuah kelompok tari atau ballet company. Namun, Bussel menata dan memoles gerakan dari seorang murid bernama Anya Mercer yang menarikan tarian Pas de Trois Variation 1 dari cerita balet Swan Lake.

Dame Darcey Bussell melatih seorang murid Royal Academy of Dance, Anya Mercer

Kita beralih sejenak ke The Royal Ballet, selain menyajikan penampilan kelas balet di atas panggung, mereka juga menyuguhkan sesi latihan dari Marianela Nuñez dan Vadim Muntagirov bersama ballet master, Christopher Saunders. Pasangan ini melatih koreografi berjudul Tchaikovsky Pas de Deux yang dibuat oleh George Balanchine. Sama seperti Bussel, Saunders senantiasa menyemangati dan memberikan dukungan melalui tutur kata yang positif kepada kedua penarinya, tetapi ada beberapa perbedaan dari bagaimana penari-penari dari kedua sesi ini bekerja dengan pelatih mereka.

Marianela Nuñez dan Vadim Muntagirov berlatih Tchaikovsky Pas de Deux

Melalui potongan acara dari RAD, Mercer cenderung tidak banyak berbincang dengan Bussel pada saat berlatih. Berbeda dengan Nuñez dan Muntagirov yang kerap bertanya jawab untuk berdiskusi bersama pelatihnya. Bussel tidak ingin membuat penarinya memikirkan terlalu banyak koreksi, ia sempat berkata “(I am) not going to give you too many things”. Sedangkan input dan koreksi dari Saunders mengalir satu per satu untuk setiap bagian tarian secara mendetail; baik itu mengenai formasi, bentuk jari tangan dan ketukan musik. Namun, terdapat satu hal yang menginspirasi dari menonton Mercer, Nuñez serta Muntagirov bekerja sama dengan pelatih mereka. Walau belum menjadi penari professional, Mercer begitu cekatan dalam meresap dan mengaplikasikan koreksi yang ada. Sama halnya dengan Nuñez dan Muntagirov yang begitu responsif terhadap setiap masukan yang diberikan. Hasilnya, terlihat penampilan yang lebih menarik setelah mereka mengubah gerakannya sesuai dengan saran sang pelatih.

Pada akhirnya, kita dapat menyaksikan cara Bussel dan Saunders menggali dan melatih penarinya masing-masing untuk menjadi lebih baik sesuai kapasitasnya, mulai dari Mercer yang masih berstatus murid sampai Nuñez dan Muntagirov yang merupakan bintang The Royal Ballet.

(Felicia Harenya S.)